Sabtu, 01 Januari 2011

Neo-Marxisme

PENDAHULUAN
Kehidupan ini senantiasa berjalan. Masyarakat seiring waktu ya g mengalami perubahan dari masa ke masa. Dahulu semua pekerjaan menggunanakan tenaga manusia. Tapi sekarang tenaga manusia telah berkurang dan menggunakan mesin di karenakan munculnya teknologi modern dan revolusi industri. Hal ini munculnya dua golongan yakni golongan borjuis ( orang yang mempunyai modal yang menggerakkan usaha ) dan golongan ploletar ( buruh). Hal ini mengakibatkan kesenjangan ekonom yang amat jauh. Karl Marx mengamati dan berpendapat bahwa alangkah indahnya dunia jika tidak  ada orang kaya dan orang miskin, semua kedudukannya sama. Pada perkembangannya menjadi sebuah paham yang di sebut paham marxisme. Akan tetapi beberapa tahun berlalu, terjadinya penyelewengan terhadap paham marxisme. Sehingga munculnya neo-marxisme, gunanya untuk melengkapi dan menyempurnakan marxisme agar terciptnya kesejahteraan hidup.











PEMBAHASAN
A.  Penjelasan marxisme.
Satu persatu di jelaskan, bahwa apa itu marxis dan neo marxisme? Marxisme adalah sebuah paham dari pemikiran-pemikiran Karl Marx. Teori ini merupakan dasar teori kominisme modern. Tori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang di buat oleh Marx dan Friedhch Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum atau kapital mengorbankan kaum proletar untuk menjadi kaya. Kemudian mereka tidak pernah mempedulikan keadaan kaum proletar yang sangat memprihatinkan. Kaum proletar disuruh tuk bekerja keras dengan upah yang minimum. Sedangkan hasilnya hanya bisa di nikmati oleh kaum borjuis. Banyak kaum proletar yang hidup di pinggir jalan dan kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya kepemilikan pribadi dan penguasa kekayaan yang di dominasi oleh orang-orang kaya ytang mempunyai modal. Untuk mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme dig anti dengan paham komunisme. Karena bila kondisi ini terus dibiarkan maka kaum proletar akan membrontak dan menuntut keadilan.
B.  Tokoh-Tokoh Marxisme Dan pemikiranya.
A.   Karl Marx.
Karl Marx adalah tokoh pertama dalam teori ini bahkan Dialah yang mencetuskan paham ini. Karl Marx yang nama aslinya Karl Heinrich. Marx lahir di Trier jerman pada tahun 1818 dari keluarga Rohaniawan Yahudi. Ayahnya bernama Hercshel, yang seorang pengacara.
Pada tahun 1841 Karl Marx mengakhiri studinya di Berlin dengan menyelesaikan disertasi yang berjudul “On The Differences Between The Natural Philosophy Of Democritus and Epicurus. Karena Marx bergaul dengan orang-orang yang radikal, Ia terpaksa mengurungkan niatnya untuk menjadi pengajar di Universitas kemudian beralih kebidang politik.
Ia lebih di kenal sebagai seorang tokoh sejarah ekonomi, ahli filsafat dan aktivis yang mengembangkan teori mengenai sosiologi yang di kenal dengan Marxisme fikiran utama dari Marx. Marx berpendapat bahwa sejarah manusia merupakan perjuangan perkembangan kelas dalam kapitalisme yaitu kelas kaum borjuis dan kelas proletar. Marx juga berpandat bahwa suatu aat kaum proletar akan sadar akan kepentingan bersama sehingga akan bersatu dan membrontak pada kaum borjuis yang dinamakan dengan perjuangan kelas kemudian kaum proletar akan membentuk suatu masyakat tanpa adanya kelas atau masyarakat yang semuanya berkedudukan sama, tidak ada yang jadi atasan maupun yang jadi bawahan.
Meskipun pandangan Marx tidak pernah teruwujud, namun pemikiran Marx mengenai strafikasi social dan konflik tetap berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah besar ahli sosiologi. Pemikiran Marx tersebut mengarah pada perubahan sosial yang melanda Eropa Barat sebagai dampak perkembangan pembagian kerja khususnya yang terkait dengan kapitalisme.
Beberapa pemikiran-pemikiran Karl Marx, diantaranya sebagai berikut :
a)      Sejarah dari semua yang ada sampai sekarang adalah sejarah perjuangan kelas. Dimana perjuangan kelas sudah di jelaskan di atas , yang berarti kaum proletar akan bersatu dan membrontak kaum borjuis, dan kemudian kaum proletar akan membentuk suatu masyarakat tidak ada kelas. Memang itu masih ada pada masa sekarang, contohhnya saja di Negara kita, salah satunya pabrik sepatu. Para pekerja berdemo di depan kantor karena para pekerja mendapat upah yang sedikit.
b)      Kapitalisme seperti sistem sosial-ekonomi sebelumny, pasti akan menghasilkan ketegangan internal yang akan mengarah kepada kehancuran.
c)      Kapitalisme akan berakhir melalui tindakan yang terorganisir internasional kelas buruh. Komunisme adalah untuk kita, bukanlah keadaan yang didirikan yang ideal dan realitas harus menyesuaikan diri. Karl Marx menyebut komunisme sebagai yang sesungguhnya gerakan yang menghapus keadaan sekarang.
B.   Erich Seligman Fromm.
Erich Fromm lahir pada tanggal 23 Maret 1900, di Frankfurt Am main. Erich adalah seorang terkenal internasional psikolog sosial, psiokoanalis, humanistic filsuf, dan demokrasi sosialis. Ia memulai studi akademis pada tahun 1918 di University of Frankfurt am Main dengan dua semester dari yurispredensi.
Pada tahun 1919 musim panas, Fromm belajar di Universitas Heidelberg, di mana Ia beralih dari yurispudensi untuk belajar sosiologi di bawah pimpinan Alfred Weber ( adik Max Weber), dan Heinrich Rickert Fromm mendapatkan gelar Ph D dalam sosiologi dari Heidelberg pada tahun 1922. Pada tahun 1930, Ia bergabung dengan Frankfurt institut penelitian sosial dan menyelesaikan pelatihan psikoanalitis. Pada tahun 1934, Fromm pindah ke Janewa, kemudian ke Universitas Columbia di New York.
Pada tahun 1943 Dia meninggalkan Columbia, Fromm membantu membentuk cabang New York dari Washington School of Psychiatry, dan pada tahun 1946 bersama-sama mendirikan Alanso William White Institut of Psychiatry, Psikoanalisis, dan Psikologi.
Pada tahun 1950-an Fromm pindah ke Meksiko,  di Meksiko Dia menjadi professor di Universitas Otonom Nasional Meksiko dan membentuk bagian Psikoanalitik di sekolah kedokteran. Ia mengajar di UNAM hingga pension pada tahun 1965.
Pada tahun 1974 Ia pindah ke Muralto ( Lcarno ), Swiss, dan meninggal di rumahnya pada tahun 1980. Lima hari sebelum Ia meninggal, Fromm mempertahankan praktik klinis sendiri dan menerbitkan serangkaian buku. Fromm percaya bahwa kebebasab adalah salah satu aspek sifat manusia bahwa kita dapat menerima atau melarikan diri. Dia juga mengamati menganut kebebasan kita akan sehat, sedangkan kebebasan melarikan diri melalui penggunaan mekanisme, melarikan diri adalah akar dari konflik psikologis. Melarikan diri ada tiga mekanisme yang di uraikan Fromm adalah robot kesesuaian, otoritarianisme, dan merusak, robot sesuai dengan merubah diri ideal seseorang untuk apa yang dianggap sebagai jenis yang disukai masyarakat kepribadian, kehilangan seseorang yang sejati. Penggunaan sesuai memindahkan beban pilihan dari diri sendiri kepada masyarakat. Otoriterisme adalah membiarkan diri dikendalikan oleh orang lain. Hal ini menghilangkan kebebasan memilih hampir seluruhnya dengan mengirim kebebasan kepada orang lain. Terakhir, destruktif adalah setiap proses yang mencoba untuk menghilangkan orang lain atau dunia secara keseluruhan untuk menghindari kebebasan. Fromm mengatakan bahwa kehancuran dunia adalah yang terakhir hampir putus asa mencoba menyelamatkan diri agar tidak hancur oleh itu ( 1941 ).
C.   Aspek-aspek Marxisme.
1.         The dialektis dan Materialis Konsep Sejarah.
Sejarah umat manusia secara mendasar bahwa perjuangan antar kelas-kelas sosial. Kapasitas produktif masyarakat adalah pondasi masyarakat dan sebagai kapasitas ini meningkat dari waktu ke waktu hubungan sosial produksi, hubungan kelas berevolusi melalui perjuangan kelas dan melewati tahap-tahap tertentu ( komunisme primitif, perbudakan, feodalisme, kapitalisme ), hukum, politik, ideologi dan aspek-aspek lain.
2.         Kritik Kapatalisme.
Dalam masyarakat kapitalis, monoritas ekonomi ( borjuas ) mendominasi dan mengeksploitasi kapitalis, dengan cara tertentu di mana tenaga kerja yang tidak di bayar (surplus nilai) diekstrak dari kelas pekerja teori nilai kerja, memperluas dan mengkritis karya sebelumnnya ekonom politik nilai. Meskipun proses produksi disosialosasikan, kepemilikan tetap di tangan bourjuis. Ini membentuk kontradiksi fundamental dari masyarakat kapitalis tanpa belenggu penghapusan kepemilikan swasta atas alat-alat produksi masyarakat manusia tidak mampu mencapai pengembangan lebih lanjut.
3.         Advokasi dari Revolusi Proletar.
Dalam rangka mengatasi belenggu milik pribadi kelas pekerja harus merebut kekuasaan politik secara internasional melalui revolusi sosial dan mengambil alih kelas kapitalis di seluruh dunia dan menempatkan kapitalis produktif masyarakat menjadi kepemilikan kolektif.
D.   Pengertian Neo-Marxisme.
Neo-marxisme adalah istilah yang lonngga untuk berbagai abad kependekatan yang mengamandemen atau memperpanjang Marxisme dan teori Marxis, biasanya dengan memasukkan unsure-unsur dari tradisi intelektual lain, seperti teori kritis atau psikoanalisis.
E.    Tokoh-tokoh Neo-Marxis dan Pemikiran-pemikirannya.
1.    Jurgen Habermas.
Jurgen Habermas adalah seorang sosiolog jerman dan filsuf dalam tradisi teori kritis dan Amerika. Jurgen lahir di Dusseldorf, Nordrhein-Westfalen, pada tahun 1929. Habermas beranjak dewasa di Jerman pasca perang. Habermas tumbuh pada saat perang Dunia II sehingga Dia sangat berpengaruh dengan perang.
Habermas tinggal di Gummersbach dekat Cologne. Ayahnya seorang direktur eksekutif di perindustrian dan perdagangan di Colegne, dan di gambarkan Habermas sebagai simpatisan Nazi. Ia dibesarkan di lingkungan yang kukuh, kakeknya menjadi direktur seminari di Gummersbach, kakeknya belajar di Universitas Gottingen (1949-1950), Zurich (1950-1951), dan di Bonn (1951-1954) dan meraih gelar doctor dalam filsafat dari bonn pada tahun 1954 dengan disertasi ditulis pada konflik antara mutlak dan sejarah dalam fikiran Schelling yang berjudul Das Absolute und die Geschichte ( mutlak dalam sejarah).
Dari tahun 1956, Ia belajar filsafat dan sosiologi dibawah teoretisi kritis Max Horkheimer dan Theodor Adorno di Johan Wolfgang Goethe University Frankfurt am Main Institut Penelitian sosial, tapi mendapatkan keretekan antara kedua atas disertasi-Horkheimer telah membuat tuntutan tidak dapat diterima untuk revisi serta keyakinan sendiri bahwa Mazhab Frankfurt telah menjadi lumpuh dengan skeptisisme politik dan kebencian terhadap budaya modern, Ia menyelesaikan habilitasi dalam ilmu politik di Universitas Marburg di bawah Marxis Wolfgang Abendroth.
Dalam sosilogi, Habermas menyumbang utama pembangunan yang komprehensif teori evolusi sosial dan modernisasi focus pada perbedaan antara rasionalitas dan rasionalisi di satu sisi dan strategis/ intrusmental rasionalitas dan rasionalisi di pihak lain. Ini termasuk dari sudut pandang komunikatif diferensiasi berbasis teori tentang sistem sosial yang dikembangkan oleh Niklas Luhmann, seorang mahasiswa dari Talcott Parsons.
Habermas memperkenalkan konsep “rekontruksi ilmu” dengan tujuan ganda. Menempatkan “teori umum masyarakat” antara filsafat dan ilmu sosial dan membangun kembali keritikan antara “theorization besar” dan “riset empiris”. Model rekontruksi rasional memawakili benang utama survey tentang struktur dunia kehidupan (budaya, masyarakat, dan kepribadian) dan masing-masing fungsi (reproduksi budaya, integrasi sosial dan sosialisasi). Tujuannya, dialletika antara perwakilan simbolik dari subordinasi struktur semua dunia kehidupan dan materi reproduksi dari sistem sosial di kompleks mereka (hubungan eksternal antara sistem sosial dan lingkungan) harus dipertimbangkan. Model ini menemukan sebuah aplikasi diatas segalanya dalam teori evolusi sosial mulai dari rekonstruksi kondisi yang diperlukan untuk fillogeni dari kehidupan sosial budaya bentuk-bentuk (the humanization) sampai analisis perkembangan perkembangan formasi sosial, yang Habermas subdivides ke priitif, tradisional, modern dan kontemporer formasi.
Dalam The Structural Transformasi of Public Sphere Jurgen Habermas mengembangkan konsep berpengaruh lingkup public, yang muncul pada abad 18 di Eropa sebagai ruang diskusi kritis, terbuka bagi semua di mana orang-orang swasta yang datang bersama-sama untuk membentuk sebuah masyarakat, akan bekerja sebagai cek pada kekuasaan Negara. Habermas mengidenfikasi representasi budaya sebagai feodal yang sesuai dengan tahap perkembangan menurut teori Marx mengatakan bahwa kedatangan kapitalis tahap perkembangan menandai penampilan Offentlicheit (ranah public).
Kemudian Habermas berbicara tentang munculnya masyarakat paska sekuler dan berpendapa bahwa toleran adalah jalan dua arah yaitu sekuler orang perlu menerima peran agama orang-orang di alun-alun dan sebaliknya.
2.    Ludwig Wiesengrund Theodor Adorno.
Adorno lahir di Frankfurt sebagai anak tunggal dari Oscar Alexander Wiesengrund seorang pedagang anggur yang kaya dari keturunan Yahudi (dikonversi menjadi Prosestan) dan Katolik Maria penyanyi Barbara.
Sejak akhir tahun 1920-an selama tinggaldi Berlin, Adorno mendirikan hubungan erat dengan Walter Benjamin dan Ernst Bloch. Adorno telah menjadi Bloch berkenalan dengan karya besar pertama, der Geist Utopie, pada tahun 1921.
Pada tahun 1934 Adorno melarikan diri dari Nazi rezim, Ia pindah ke Inggris, dengan harapan mendapatkan gelar professor di Oxford. Meskipun adorno tidak diangkat sebagai frofesor di Oxford Ia melakukan sebuah study mendalam tentang filsafat. Husserl sebagai pascaserjana di Merton College. Pada tahun 1936, Ia menampilkan Zeitschrift dan inilah salah satu teks paling controversial, On jazz. Perlu di catat bahwa jazz itu sering digunakan untuk merujuk kepada semua music populer pada saat Adorno menulis.
Adorno percaya bahwa industri budaya adalah sistem masyarakat yang dikendalikan meskipun top-down standar penciptaan budaya yang menggiatkan komodifikasi ekspresi seni. Eksensif koerspondensi dengan Horkheimer yang saat itu tinggal di pengasingan di Amerika Serikat mengarah pada tawaran pekerjaan di Amerika.
Setelah perang, Adorno rindu dengan kampong halamnya, dan Dia tidak ragu-ragu untuk kembali ke jerman.
Pada tanggal 6 agustus, Ia meninggal dunia karena serangan jantung. Dan sebelum Dia meninggal, Ia berpendapat bahwa kapitalisme maju berhasil mengandung atau melikuidasi kekuatan-kekuatan yang akan mungkin mengubah kapitalis menjadi sosialisme , telah beralu. Adorno juga berpendapat bahwa kapitalisme telah menjadi tertanam melalui serangan terhadap dasar objektif kesadaran revolusioner dan melalui serangan terhadap dasar objektif kesadaran revolusioner dengan melalui likuidasi individualisme yang menjadi dasar kesadaran kritis. Adorno melihat industry budaya sebagai arena dimana kecenderunagn atau potensi-potensi kritis dihilangkan. Dia berpendapat bahwa industry budaya yang diproduksi dan diedarkan komoditas budaya melalui media massa, memanipulasi populasi.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar