Minggu, 28 November 2010

Akhlaq pada Ayah dan Ibu

A.     PENDAHULUAN  
Betapa berat tanggungan seorang ibu dikala mengandung dan demikian pula kalau sudah datang waktunya melahirkan. Dengan mengerahkan seluruh perhatian, jiwa raga dan tenaga si ibu melahirkan jabang bayinya dengan harap-harap cemas. Berharap si bayi yang dilahirkannya sehat dan sempurna keadaan sebagai sempurna anggota badannya.
Setelah jabang bayinya dilahirkan, betapa kasih sayang ibu kepada si bayi, seakan-akan segala yang ada pada ibu adalah untuk anaknya. Jiwa, raga perhatian semua ditumpahkan untuk si jabang bayi itu, agar si bayi selamat sentosa dalam pertumbuhannya menjadi manusia yang baik.
Kasih sayang ibu pada buah hatinya tanpa pamrih. Kalau si banyi menangis segera dicari   sebabnya, apakah si bayi ingin menetek (minum susu), ataukah digigt nyamuk, atau dia pipis tidak nyaman karena pakaiannya yang basah dan di usahakannya supaya si bayi tidak mengis dan bersedih lagi.
Mengapa demikian besar kasih sayang ibu kepada anaknya. Padahal waktu belum mengandung seakan belum mau mempunayi anak. Atau karena anaknya sudah dua tiga ingin tidak ada yang ke empat. Tetapi kalau dikarunia Allah anak yang selanjutnya kasih sayang ibu ibu tidak ada bedanya antar yang pertama yang kedua dan yang seterusnya.
Dari mana datangnya kasih sayang ibu pada bayinya, padahal tiada pamrih. Lain dengan cinta seseorang kekasih pada pacarnya, yang kalau kekasihnya tiada terbales bisa berbalik pada kebencian. Tetapi kasih ibu bagaimanapun tidak akan berubah dan hilang,  walaupun si anak tiada membalas kasih dan cinta ibu.
Memang itu adalah karena hidayah, anugrah dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hidayah itu di sebut insting atau naluri, dalam ilmu agama disebut “Hidayah-ghariziyyah”.

 B.      PEMBAHASAN
A.      KEWAJIBAN KEPADA IBU.
Menggambarkan kasih sayang ibu kepada anaknya, seseorang penyair mesir berdendang sebagai berikut:
“Sepenting-penting kewajiban memuliakan ibuku
Sesengguhnya ibuku lebih berhak untuk dimuliakan;
Dia mengandungku denga rasa berat dan setelah mengandungku.
Dia menyusuiku sampai datang masa merapih;
Dia merawatku sampai pun di gelapan malam, sehingga dia
Tinggalkan tidurnya demi tidurku;
Dengan lemah lembut dia mementingkan daku sehingga hilanglah
Kelemahanku dan menjadi kuat tulang belulangku;
Dia pentingkan daku dengan pertolongannnya dan terus menerus
Meminumku dengan hati-hati dan menyuapiku makanan;
Maka untuk bundakulah segala pujian setelah pujian kepada Tuhanku;
Dan kepada-Nya lah kuhadapkan sykur sepanjang masa.

Demikian kira-kira gambaran penyair betapa seseorang harus memuliakan ibunya karena memang jasa ibu kepada anaknya tidak bisa dihitung dan tidak bisa ditimbang.
Betapa jasa orang tua kepadanya anaknya itu, menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab “Al Jamiu’ush-Shahih” yang terkenal dengan nama kitab Shahih Muslim dalam kitabulah’itq, dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. besabda yang artinya:
“Tidak akan (dapat) membalas seseorang anak kepada orang tuanya, kecuali si anak itu mendapatkan orang tuanya sebagai hamba sahaya, kemudian si anak membelinya dan memerdekannya”.
Ibu dan ayah adalah kedua orang tua yang sangat besar jasanya kepada anaknya, dan mereka mempunyai tanggung jawab yang besar pada anaknya tersebut. Jasa mereka tidak bisa dihitung dan dibandingkan dengan harta, kecuali mengembalikan menjadi orang yang merdeka sebagai manusia yang mempunyai hak kemanusian yang penuh setelah menjadi budak sahaya karena sesuatu keadaan yang tidak diinginkan. Zaman sekarang tidak ada lagi perbudakan.

B.      BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA.
Seseorang anak di dalam ajaran islam diwajibkan berbuat baik kepada ibu dan ayahnya, dala keadaan bagaimanapun. Artinya jangan sampai si anak menyinggung perasaan orang tuanya, walaupun orang tua berbuat lalim kepada anaknya. Seandainya orang tua berbuat lalim kepada anaknya, dengan melakukan yang tidak semestinya, maka jangan sekali-sekali si anak berbuat tidak baik, atau membalas dan mengimbangi ketidak baikan orang tua kepada anaknya, Allah tidak meridhainya sehingga orang tua meridhainya. Sebagaimana diterangkan dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh hajjaj dari ibnu Abbas, beliau bersabda yang artinya:
“Tiada ada seseorang muslim yang mempunyai ayah dan Ibu yang keduanya muslim, dia mengharap kebaikan orang tuanya, kecuali dibukakan baginya dua pintu surga. Kalua salah seseorang kedua ibu bapaknya marah kepada anaknya, Allah tidak ridha pada si anak tersebut, sampai orang orang tuanya meridhainya. Kemuduian ditanyakan: Bagaimana kalau kedua orang itu lalim. Di jawab oleh Ibnu Abbas: Walaupun keduanya menganiaya!
Perkataan Ibnu Abbas itu memberikan pengertian bahwa bagaimanapun keadaan si orang tua terhadap anaknya akan dijadikan ukuran bagaimana keridhaan Allah kepadanya.

C.      BERKATA HALUS DAN MULIA KEPADA IBU DAN AYAH.
Segala sikap orangb tua terutam ibu memberikan yang kuat terhadap sikap si anak. Apabila si ibu sering menggunakan kata-kata halus kepada anaknya, si anakpun berkata halus, kata-kata mulia yang dipakai oleh ayah dan ibu tentu saja menurut adat istiadat yang berlaku. Dan apabila si ayah dan si ibu menggunakan kata-kata kasar, si anakpun menggunakan kata-kata yang kasar. Sebab si  anak mempunyai insting yang meniru. Yang lebih mudah ditiru adalah yang paling dekat dengannya, yaitu orang tuanya, terutama ibunya. Agar si anak berlaku lemah lembut kepada orang tuanya haruslah dididik dan diberi contoh sehari-hari oleh orang tuanya bagaimana si anak harus berbuat, bersikap, dan berbicara.

D.     BERKATA LEMAH LEMBUT KEPADA AYAH DAN IBU.
Dalam ayat 23 dan 24, surat Al-Isra’, Allah memerintahkan setiap manusia berkata mulia dan merndahkan diri terhadap ibu dan ayah, dalam hadits diperjelaskan lagi olh Rasulullah bahwa harus berkata lemah lembut kepada kedua orang tua. Berkata yang menyinggung hati dan melukai ibu dan ayah adalah perbuatan yang durhaka disebut “uquuqul-qalidain”, durhaka kepada kedua orang tua. Dan durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar. Dosa besar dengan uquuqul-walidain ini dapat dihapuskan dengan cara meminta maaf kepada ayah dan ibu dimaafkan oleh ayah dan ibunya. Dan dengan berkata halus dan lemah lembut serta menanggung serta menanggung makan kepadanya selama tidak berbuat dosa-dosa besar lainnya akan masuk surga.

E.      MANA YANG HARUS DI DAHULUKAN ANTARA AYAH DAN IBU.
Sukar untuk dibeda-bedakan antara ayah dan ibu, keduanya harus kita muliakan. Jangan sampai kita berbuat baik hanya kepada ayah saja atau hanya ibu saja. Kalau kita mempunyai rezeki dari Allah, kita ingin memberikan kedua orang tua kita, maka sebaiknya kedua-keduanya merasakan senang dan bahagianya si anak. Akan tetapi dalam kehidupan kita terdapat suatu waktu yang kita harus mendahulukan salah satu, ayah dulu atau ibu dulu?
Mungkin ada yang beranggap bahwa ayah dulu karena ayah yang berusaha mencari nafkah. Dan ayah yang mempunyai kedudukan dalam berumah tangga, ayah menjadi pejabat yang dihormati di daerahnya,n dan sebagainya, yang anggapan masyarakat tentang seeorang si ayah lebih tinggi pangkatnya dan drajatnya daripada si ibu. Sedangkan si ibu dalam hidupnya ikut kepada ayah.
Walaupun si ayah nafkah dan ibu tinggal dirumah mengurus rumah tangga, tidak berarti nilai si ibu lebih rendah dari pada si ayah. Sebab kebahagian rumah tangga terdapat apabila antara suami dan istri hidup harmonis dalam laksanakan kewajibannya masing-masing. Ada yang harus dikerjakan ole si ibu yang si ayah tidak bias, ada yang harus dikerjakan si ayah yang si ibu tidak bias kerjakan. Dalam pembagian tugas ini apabila dilakukan dengan harmoni akan terbrntuk kerasian dan kepatutan dan kerukunan.
Peran ibu terhadap anaknya lebih besar daripada ayah , karena ibu yang mengandungnya selama (umumnya) 9 bulan dengan susah payah. Susah memikirkan bagaimana keselamatan anaknya tidak normal, apalagi si ibu sudah tua. Kemudian diwaktu melahirkan berhadapan dengan maut walaupun sudah ditemukan teknologi modern melahirkan dengan tanpa rasa sakit, akan tetapi umumnya melahirkannya tidak di tolong oleh ahlinya yaitu dokter, bidan, atau dukun bayi. Setelah melahirkan, si ibu harus menyusuinya selama dua tahun untuk sempurnanya si bayi. Menyusui dengan ASI (air susu ibu) itulah yang terbaik untuk bayi menurut ilmu kesehatan dan kejiwaan.     

F.       BERBUAT BAIK KEPADA AYAH atau IBU YANG SUDAH MENIGGAL DUNIA.
Bagaimana seorang anak berbuat baik kepada ayah atau ibu yang sudah meninggal. Dalam hal ini menurut tuntunan ajaran islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah dari Abu Usaid, yang artinya:
Abu Usaid berkata: “kami pernah berada pada suatu majlis bersama Nabi, seorang bertanya kepada Rasulullah: wahai Rasulullah, apakah ada sisa kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku berbuat sesuatu kebaikan kepada kedua orang tuaku”. Rasulullah bersabda: “ya, ada empat hal: mendoakan dan memintakan ampun untuk keduanya; menepati/melaksanakan janji keduanya; memuliakan teman-teman kedua orang tua; dan bersilaturrahim yang engkau tiada mendapatkan kasih sayang kecuali karena kedua orang tua”.
Hadits ini menunjukkan cara kita berbuat baik kepada ibu atau ayah yang sudah meninggal dunia, antara lain:
1)      Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan memintakan ampun kepada Allah dari segala dosa orang tua kita.
2)      Menepati janji kedua ibu bapak.
3)      Memuliakan teman-teman kedua orang tua.
4)      Bersilaturrahim kepada orang yang mempunyai hubungan dengan kedua orang tua.
 C.   KESIMPULAN
Seluruh umat islam harus berbakti dan menghormati kepada kedua orang tua, karena dengan adanya mereka si anak bisa lahir di dunia ini. Dan mereka telah merawat si anak sejak bayi sampai dewasa dengan penuh keikhlasan dan penuh kasih sayang.
Jangan sekali-kali berkata, menyakiti dan menyinggung hati keduanya. Berkata dan menyinggung hati kedua orang tua adalah durhaka. Dan durhaka kepada kedua orang tua termasuk dosa besar. Dosa besar ini dapat dihapus dengan cara meminta maaf kepada kedua orang tua serta di maafkan oleh keduanya. Dan dengan berkata lemah lembut serta memberi makan kepadanya selama tidak brbuat dosa-dosa besar lainnya akan masuk surga.
 


 DAFTAR FUSTAKA


Ahmad Syalabi, Prof. Dr., Al-Akhlak, alih bahasa Prof. KH. Farid Ma’ruf, Bulan                                Bintang, Jakarta, 1977
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Buluugul-Maraam, Daarul Kitaabil Arabiyyah, Mesir, 1373/1954.
A.    Mustofa, Drs. H. Akhlak-Tasawuf, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1997.




hobby membawa kesuksesan.

apakah kita percaya bahwa hobby bisa membawa kita menuju kesuksesan?
sulit di percaya, bahwa hobby bisa membawa kita menuju kesuksesan lo.
itu sudah ada buktinya dalam kehidupan kita.
sebelumnya saya akan artikan apa itu hobby?

Hobi menurut Wikipedia bahasa indonesia adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris "Hobby"

kalok menurut saya sendiri bahwa hobby itu adalah kegemaran, kesenangan, kesukaan, ketertarikan seseorang dalam melakukan sesuatu dengan enjy dan penuh semangat tanpa ada paksaan pada pihak yang melakukannya.

hobby bertujuan untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan, dan jg bisa menghilangkan stres. Terdapat berbagai jenis macam hobi seperti mengumpulkan sesuatu benda atau barang2 lain yang membuat subjek tertarik (koleksi), membuat, memperbaiki, bermain dan pendidikan dewasa, aku tambah satu lagi "melakukan sesuatu"

Contoh jenis2 dari hobi antara lain :

  • Filateli
  • Fotografi
  • Melukis
  • Menjahit
  • Origami
  • Otomotif
  • dll

dalam bidang olahraga: 
  • sepakbola
  • tennis
  • tennis meja
  • bulutangkis
  • voley
  • dll.
banyak orang sudah sukses dalam jenis hobby tersebut. memang hobby bisa membawa kita menuju kesuksesan.
itulah latarbelakang saya bahwa dengan hobby kita bisa membawa kita menuju kesuksesan.


Sabtu, 27 November 2010

rangkuman sosiologi


A.     Pendahuluan
Seorang awam yang pertama kali untuk mempelajari Sosiologi, sesungguhnya secara tidak sadar telah mengetahui sedikit tentang Sosiologi. Selama hidupnya, dia telah menjadi anggota masyarakat dan sudah mempunyai pengalaman-pengalaman dalam dalam hubungan sosial atau hubungan antar manusia. Sejak lahir di dunia, dia sudah berhubungan dengan orang tuanya. Semakin meningkat usianya, bertambah pula pergaulannya dengan manusia lain di dalam masyarakat. Secara sepintas diapun mengetahui bahwa di dalm berbagai hal dia mempunyai persamaan-persamaan denagn orang-oarang lain. Sedangkan dalam hal-hal lain dia mempunyai sifat-sifat yang hhas berlaku bagi dirinya sendiri sehingga berbeda dengan orang lain. Akn tetapi semuanya itu belum berarti bahwa dia adalah seseorang ahli sosiologi. Pasti dia belum mengetahui dengan sesungguhnya apakah ilmu itu, dan oleh karena itu akan di tinjau terlebih dahulu apakah sosiologi tersebut.
Sosiologi merupakan ilmu yang masih muda, walau telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal kebudayaan dan peradaban masyarakat manusia sebagai proses pergaulan hidup telah menarik perhatian. Awal mulanya, orang-orang yang meninjau masyarakat, hanya tertarik pada masalah-masalah yang menarik perhatian umum, seperti kejahatan, perang, kekuasan golongan yang berkuasa, keagamaan dan lain sebagainya.

B.      Pembahasan
A.   Definsi Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dalam keseluruhannya baik dalam pegaulan masyarakat (Interaksi social antara satu atau lebih) dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat.
Sosiologi dalam Baha Inggris sociology, social artinya masyarakat dan logos artinya

Untuk lebih jelasnya, adapun definsi-definisi sosiologi sebagai berikut:
a.      Pitirim Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama).
b.      Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
c.       William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penilitian secara ilmah terhadap iteraksi dan hasilnya yaitu oraganisasi social.
d.      J.A.A. Van Doorn dan C.J Lammers berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
e.      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Selanjutnya menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman, struktur social adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur social yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara bebagai segi kehidupan bersama, umpanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik , antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi  dan lain sebagainya.

B.   Perbedaan Ilmu Sosiologi Dengan Ilmu Lainnya, Seperti Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik, Dan ILmu Antropologi.
1.    Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi ialah mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas persediaanya. Misalnya, ilmu ekonomi berusaha memecahkan yang timbul karena tidak seimbangnya persedian pangan dibandingkan dengan jumlah penduduk. Ilmu ekonomi juga mempelajari usaha-usaha pa yang harus dilakukan menaikkan produksi bahan sandang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan lain-lainnya. Sedangkan sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan.
2.    Ilmu Politik
Ilmu politik adalah mempelajari suatu segi khusus pula dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan.
Ilmu politik dengan istilah politik yang di pergunakan sehari-sehari di kalangan orang banyak mempunyai perbedaan; politik diartikan sebagai pembinaan kekuasaan Negara, yang bukan merupakan suatu ilmu pengetahuan akan tetapi merupakan seni.
Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum daripadanya. Misalnya, soal upaya-upaya untuk mendapatkan kekuasaan digambarkan oleh sosilogi sebagai salah satu bentuk persaingan (competition) atau bahkan pertikaian (conflict).
3.    Ilmu Antropologi
Ilmu Antopologi adalah mempelajari tentang bahasa masyarakat. Sedangkan sosiologi mempelajari tentang prilaku masyarakat.
Ada yang berpendapat bahwa Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat-masyarakatyang masih sederhana taraf kebudayaannya, sedangkan sosiologi menyelidiki masyarakat-masyarakat modern yang sudah kompleks.


C.   Tokoh-Tokoh Sosiologi
Adapun tokoh-tokoh sosiolosi antara lain sebagai berikut:
1.    Emile Durkheim (1858-1917)
Menurut Emile Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial.
Dalam sosiologi Emile Durkheim yaitu masyarakat membentuk individu.


2.    Max Weber (1864-1920)
Max Weber berpendapat bahwa sosiologi adalah sebagai imu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial.
Selain itu sosiologi Max Weber berpendapat bahwa individu yang mengontrol masyarakat atau motiv sosial setelah terjadinya motiv sosial terjadilah masyarakat. Dalam  arti individu yang membentuk masyarakat.
Contohnya:
Nabi Muhammad menyebarkan agama Allah yaitu agama islam. Dan akhirnya banyak umat manusia yang memeluk agama islam, dan terjadilah masyarakat islam dan disebut juga dengan kaum muslimin.

Individu di bagi beberapa bagian, sebagai berikut :
A.      Individu Kharismatic.
Yaitu individu yang memilki kekuatan rata-rata diatas manusia sehingga mampu mengubah manusia.
Contoh:
-          Soekarno berhasil mempersatukan bangsa Indonesia pd saat bangsa Indonesia dalam keadaan terpecah belah.
-          Nabi Muhammad berhasil menyebarkan agama Islam.
B.      Individu Otoritatyc.
Yaitu otoritas kebenaran atau wewenang sendiri
C.      Individu Rasionalitik.
Yaitu individu memiliki kepercayaan terhadap pengetahuan atau individu memiliki kecerdasan untuk membentuk masyarakat masyarakat.

3.    Karl Max
Sosiologi Karl Max berpendapat bahwa masyarakat itu di bentuk dari adanya konflik. Dengan adanya konflik akan terbentuknya masyarakat yang baru.
Karl Max seseorang atheis. Atheis artinya tidak mempercayai firman Tuhan atau tidak mempercayai adanya Tuhan.

D.   Perubahan Sosial
Perubahan Sosial adalah perubahan di dalam masyarakat untuk menjadi masyarakat yang lebih baik.

A.      Adapun definisi-definisi perubahan soaial antara lain sebagai berikut:
1.    Menurut Selo Soemardjan bahwa prubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyaakatan di dalam masyarakat dan truktur sosial yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, pola prilaku, dan budaya di dalam masyarakat.
2.    Mac Iver mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial seperti cara-cara hidup dan berfikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.
3.    Gillin dan Gillin mengatakan perubahan sosial adalah perubahan masyarakat sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah di terima, baik perubahan akibat geografis, kebdayaan, jumlah penduduk, ideologi maupun adanya defusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
4.    Samuel Koenig mengatakan bahwa perubahan sosial adalah memperbaiki kehidupan dalam faktor internal dan eksternal.

B.      Ada beberapa faktor-faktor perubahan sosial, yaitu:
1.      Kondisi Ekonomi
2.      Ilmu Pengetahuan dan Kemajuan Teknologi
3.      Geografis
4.      Bertambah atau Berkurangnya penduduk
5.      Pertentangan (conflict)
6.      Kebudayaan

C.      4 Jenis Perubahan Sosial, anatara lain sebagai berikut;
1.      Sosial Proses: the circulation of various rewards, facilities, and personnel in an existing structure.
2.      Segmentation: the proliferation of structural units that do not differ qualitatively from existing units.
3.      Structural Change: the emerge of qualitatively new complexes of roles and organization.
4.      Change in Group structure: the shifts in the composition of groups, the level of consciousness of groups, and the relations among the groups in society.

D.   Penutup
Hal-hal yang di jelaskan diatas merupakan sebagian kecil dari masalah-masalah yang di hadapi dalam yang di hadapi dalam pendidikan anak dan remaja, yang berasal dari rumah, lingkungan sepermainan anak dan remaja itu, maupun sekolahnya. Di dalam menelaah masalah-masalah tersebut diadakan pemisahan yang tegas antara pengaruh yang negatif dan positif terhadap motivasi dan keberhasilan studi, walaupun hal itu mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai yang di anut orang tua.
Orang tua sebenarnya merupakan kunci motivasi dan keberhasilan studi anak dan remaja. Tidak ada pihak lain yang akan dapat menggantikan peranan orang tua dengan seutuhnya. Keberhasilan orang tua di dalam menunjang motvasi dan keberhasilan studi terletak pada eratnya hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya. Dan orang tua merupakn tempat anak berlindung dan mendapatkam kedamaian melalui keserasian antara keserasian antara ketertiban dengan ketenteraman, dengan mempertimbangkan pengaruh-pengaruh yang dating di luar rumah.