Rabu, 01 Desember 2010

tari peresean



TARI PERESEAN
Peresean atau perese adalah kesenian khas lombok yang menggambarkan tentang ksatria-ksatria kerajaan lombok pada jaman dulu, karena kesenian ini mempertontonkan ketangkasan dalam hal berperang (duel) satu lawan satu. Tapi tentu ini hanya permainan yang tidak menggunakan senjata tajam sebagaimana layaknya peperangan. Pemainnya juga di sebut pepadu, permainan ini memakai sebuah pemukul dari rotan dan sebuah tameng yang di buat dari kulit lembu atau kambing. Pemukul dan tameng inilah yang menjadikan peresean sebagai permainan yang melambangkan para ksatria jaman dahulu. Peresean juga menggambarkan kestria Lombok pada jaman dulu, di mana satria Lombok dulu menggunakan kesenian ini untuk latihan perang agar kesatria dulu menjadi perajurit yang pemberani dan tangkas dalam peperangan untuk menghadapi musuh-musuhnya. Sekarang peresean telah berkembang di Lombok dan menjadi hiburan di Lombok. Kesenian ini sering di selenggarakan pada acara-acara adat, kedatangan tamu terhormat, dan ada yang menyelenggarakan pada hari-hari lain untuk menghibur masyarakat-masyarakat setempat. Aturan permainannya cukup sederhana, terdiri dari tiga ronde (biasanya), dan setiap rondenya berdurasi kurang lebih 5 menit, penetuan pemenangnya tentu saja siapa yang memukul mengenai lawannya lebih banyak dialah pemenangnya, dan bila salah satu pemain yang berdarah kepalanya dia di katakan k.o dan wsasit akan menghentikan pertandingan tersebut. Uniknya dari peresean ini adalah sepanjang pertandingan di iringi oleh tetabuhan gendingan atau sering di sebut dengan gendang belek ( jenis musik has Lombok ) dan di selingi oleh tarian yang di lakukan oleh kedua pemainya dan pengembar (perangkat pertandingan yang terdiri dari seorang wasit dan 2 orang pembantu wasit). Tetabuhan gendingan atau gendang belek juga untuk memberikan semangat kepada ke dua pemain tersebut.
Hubungannya dengan komunikasi telah di jelaskan dia atas bahwa peresean itu menceritakan tentang kesatria Lombok pada masa lalu, dan sebagai bentuk dalam latihan perang kestria Lombok pada masa lalu. Dan juga menyimbolkan bentuk semangat kesatria Lombok untuk memperjuangkan tanah mereka.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar